Senin, 17 Januari 2011

Amandel Perlukah Dibuang......?








 Kosa kata “amandel” -rasanya sudah akrab di telinga. Begitu pula dengan is tilah “operasi amandel”. Namun, seberapa jauh pemahaman kita tentang amandel dan operasi pengangkatannya?
Belakangan ini anak saya sering demam akibat pembesaran amandelnya. Apa amandelnya perlu diangkat, Dok?” tanya seorang ibu yang memeriksakan penyakit amandel anak laki-lakinya kepada seorang dokter ahli THT (Telinga-Hidung-Tenggorokan).
Tentu saja dokter tidak bisa gegabah menentukan apakah amandel si anak akan diangkat atau tidak. Keadaannya pasti akan dilihat dulu, apakah sudah terjadi infeksi kronis, sudah mulai mengganggu jalan saluran napas, atau bahkan sudah sampai mengganggu pencernaan bagian atas.
Organ sekecil apa pun pastilah ada manfaatnya. Karena itu, diangkat atau tidaknya perlu dilihat kasus per kasus. Amandel, yang sebenarnya sebutan awam bagi tonsilla palatina (tonsil), punya peran di dalam tubuh (disebut amandel karena bentuknya mirip buah amandel). Amandel merupakan salah satu jaringan limfoid di daerah faring. Fungsi jaringan yang letaknya di bagian belakang rongga mulut itu memproduksi sel-sel limfosit (salah satu jenis sel darah putih).
Testimoni salah seorang penderita amandel pengguna propolis :

Terapi awal 3 tetes 3 kali sehari. Setelah 10 hari tindak balas seluruh tubuh terasa sakit, muntah2 dan kepala sakit, leher kaku tidak bisa digerakkan, terasa selama 3 hari. Pada hari ke 14 hanya merasakan mual,dosis di naikkan 6 tetes 3 kali/hari mulai hari ke 15 semua tindak balas hilang, leher normal, makan normal, bengkak mengecil, sudah tidak demam.menghabiskan 3 botol dan sekarang masih terus konsumsi. Catatan :
Kekuatan dan kemampuan menyerap yang dimiliki setiap orang berbeda, sehingga tindak balas dan penyembuhan juga demikian
Organ ini juga berperan penting dalam tahap-tahap awal kehidupan untuk melawan infeksi selaput lendir na-sofaring (di belakang rongga hidung) dari udara pernapas-an sebelum masuk ke saluran napas bagian bawah. Dari penelitian juga diketahui, tonsil dapat memproduksi anti-bodi yang berperan dalam memproduksi Imunoglobulin A. Antibodi inilah yang membuat jaringan lokal tahan terhadap kuman penyakit. Dapat dikatakan, amandel menjadi benteng pertahanan terdepan yang menangkis serangan kuman penyakit yang masuk lewat pernapasan.
Berada di tengah struktur telinga, hidung, dan tenggorokan, tonsil sebenarnya terdiri atas tiga pasang. Pasangan
pertama, tonsil faringealis, terletak pada dinding belakang saluran napas bagian atas atau faring dan di belakang hidung. Kedua, tonsil palatina pada sisi kiri dan kanan – pada lengkungan antara anak lidah dan dasar mulut (amandel). Pasangan ketiga, tonsil lingualis (tonsil lidah) yang letaknya di permukaan atas pangkal lidah.
Karena letaknya yang strategis, yaitu pada pintu masuk saluran napas dan makanan, maka fungsi utama tonsil ialah menghancurkan mikro-organisme yang masuk di pintu atas sistem pernapasan dan pencernaan. Tonsil-tonsil itu membentuk lingkaran pertahanan yang saling dihubungkan oleh garis khayal yang disebut cincin Waldeyer

7 komentar: